Prakata

Hanya sebagai ekspresi atas ketidakadilan di negeri ini_______

29 Juni 2010

Mesin Cuci dan Tempat Tidur di Kantor Sekda?

Dahsyat! Sekretariat Daerah Perlu Mesin Cuci dan tempat tidur di kantor?
Peringatan terhadap Badan Anggaran DPRD Kalbar untuk pembahasan RAPBD 2010



Sungguh menakjubkan dan terlihat miris sekali ternyata penganggaran yang tidak efektif dan efisien kembali menghiasi tata kelola keuangan di pemerintahan propinsi Kalimantan Barat. Ini akan menjadi catatan kepada badan anggaran DPRD propinsi Kalimantan Barat dalam pembahasan APBD 2010 agar jangan diulangi kembali. Pada penganggaran tahun 2009 ditemukan sejumlah alokasi anggaran yang tidak efektif pada pos secretariat daerah yang memberikan alokasi anggaran senilai Rp. 348,7 juta Dengan rincian sbb:

No. Jenis belanja Total
1. kulkas 24.000.000
2. Pengadaan mesin cuci 24.000.000
3. Peralatan dapur 50.000.000
4. Perlengkapan dapur 34.500.000
5. Pengadaan computer PC 100.000.000
6. printer 6.000.000
7. Tempat tidur 30.725.000
8. gorden 79.500.000
total 348.725.000

Pertanyaan kemudian muncul adalah apa korelasi positif antara tempat tidur, mesin cuci dan peralatan dan perlengkapan dapur terhadap kinerja aparatur secretariat dewan? Jika untuk kebutuhan konsumsi dan seterusnya lalu kemana anggaran yang dialokasikan sejumlah Rp. 2 M untuk makan dan minum dan Rp. 5juta - 13 juta belanja makan dan minum dalam setiap program?

Penganggaran seperti ini terjadi setiap tahun, bahkan berulang-ulang secara merata di setiap program. jika hal ini dikaji secara ilmiah maka akan ditemukan bahwa aparatur menggunakan sendok, piring, garpu, gelas, pisau dengan system habis pakai artinya tidak digunakan lagi setelah digunakan dengan kata lain dibuang. Hal ini tentu diluar pengkajian nalar rasional jika pembelian alat yang berulang2 setiap tahunnya secara terus menerus. Jika hal ini terjadi maka akan terdapat akumulasi barang dan jasa. Bayangkan! Berapa banyak piring, sendok, garpu dan lain-lain jika setiap tahun menganggarkan untuk pembelian alat ini? Mungkin yang terlihat di kantor sekda adalah tumpukan-tumpukan peralatan dapur yang tidak digunakan lagi. Belum lagi ditambah Gorden senilai Rp. 79,5 juta yang dianggarkan setiap tahun juga, berapa lapis gorden di jendela kantor hingga tahun 2010?

Jika penggunakan anggaran Rp. 348,7 juta tersebut dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan anak SD yang tidak bersekolah (40% anak usia sekolah tidak bersekolah) dengan anggaran Rp. 10,8 juta hingga lulus SD (hasil riset JARI 2007 bahwa anggaran anak usia SD adalah Rp. 1,8 juta/anak/ tahun) maka akan menyelamatkan kuranglebih 32 orang siswa yang tidak mampu untuk menyelesaikan sekolah dasar hingga tamat sekolah.
Wajar jika Kalimantan barat merupakan daerah yang mempunyai status ketahanan pangan yang terjamin ditingkat wilayah tetapi proporsi rumahtangga rawan pangan berkisar 22-30 persen dan tergolong daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, salah satu diantaranya karena pengelolaan sumber daya yang tidak baik dari aparatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar